Ketika semula arah kiblat mengarah ke Baitulmuqaddis, Rasulullah SAW, pada tahun kedua hijrah,ketika beliau di Madinah Al-Munawarah diperintah oleh Allah SWT, bahawa arah kiblat harus diubah iaitu mengadap Masjidil Haram di Mekah Al-Mukaramah. Sejak itu, Masjidil Haram menjadi kiblat untuk semua muslim dan sejak saat itu Islam terus menyebar dan dengan pertolongan Allah SWT Islam meraih kemenangan, dan orang2 memeluk agama Allah(Islam) secara berbondong2 dan sehingga orang2 Yaman menjadi muslim.
Setelah itu, Rasulullah saw mengirimkan mereka (orang2 Yaman) guru untuk mengajarkan mereka tentang agama. Maka Ali bin Abi Thalib ke Hamdan dan Muath ibn Jabel ke Janad dan ia mengirim utusan2 ke Sana’a(Yaman) . Dan diantara utusan2 itu, adalah Wabr ibn Yuhanas Al Khozaee yang diutus sebagai pelindung (Sana’a) kemudian memerintahnya untuk membangunkan mereka sebuah masjid dengan ketentuan yang Rasulullah saw telah tentukan sendiri.
At-Tabrani di dalam Al-Mu’jam Al-Awsat berkata : “Wabr ibn Yuhanas Al Khozaee berkata : “Rasulullah SAW berkata padaku : ” jika kamu mendirikan masjid di Sana’a, bangunkanlah dikanan sebuah gunung bernama Deyn.” Al-Hafez Al-Rahzey dalam buku nya “History of Sana’a” mengatakan, Rasulullah saw yang memerintahkan Wabribn Yuhanas Al-Ansarey ketika ia mengutusnya ke Sana’a untuk menjadi pelindung berkata ” Panggillah mereka kepada Iman (kepercayaan/untuk membuktikan kebenaran). Jika mereka mentaatimu tentang hal itu maka aturlah mengenai solat. Jika mereka mentaatimu mengenai hal itu,bangunkanlah masjid di taman Bathan, di mana disitu ditemukan sebuah batu di Gamdan dan arahkan ke sebuah gunung bernama Deyn.” dan Al-Rahzey berkata: ” Rasulullah saw menulis kepada Wabr untuk membangunkan dinding Bathan masjid dan mengarah ke Deyn.”
Dan 14 abad setelah kejadian itu, roket-roket dibuat dan mereka dapat melintasi jarak2 yang jauh (ke angkasa) membawa satelit-satelit.
Demi bintang ketika terbenam.
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
An Najm (Bintang) : 1-4
Satelit-satelit membuktikan kebenaran Rasulullah saw.
Sebuah research yang dilakukan syeikh Abdul Majid Al-Zandaney melalui Google earth, video tersebut menampilkan wilayah Sana’a dan kemudian di zoom in sehingga tampak sebuah Masjid besar (Masjid Agung) yang dibelakangnya ditemui Masjid Sana’a yang dibangun atas perintah Rasulullah saw yang sekarang dibatasi oleh batu Mulallamah seperti yang digambarkan Rasulullah saw.Kemudian video tersebut menampilkan mesjid Sana’a, yang dibangun atas perintah Rasulullah saw, dari dekat.
Dalam video tersebut dibuat semacam sebuah garis kuning yang dimulakan dari kiblat Masjid Sana’a yang mengarah ke gunung Deyn, garis dari kiblat Masjid Sana’a ditarik ke arah PUNCAK gunung Deyn dan tampak garis itu melalui camp militer..maka terbentuklah sebuah garis lurus melintang dari kiblat Masjid Sana’a ke puncak gunung Deyn.
Dan kita diajak untuk meneruskan arah garis kuning itu lurus — benar-benar garis lurus — terus ke arah barat laut ke luar dari batas negara Yaman. dan Subhanallah.. Ternyata garis itu menuju ke mekah. tidak hanya itu, tidak ke tempat lain, garis itu tepat menuju Masjidil haram lebih dari itu, ketika di zoom in, tidak ke bahagian masjid yang lain,garis itu tepat menuju Kaabah tanpa meleset ke arah pusat Kabah.
Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.
Jarak antara Sana’a ke Mekah sekitar 815 km dan jarak dari Sana’a ke Gunung Deyn adalah 30 km.
Tidak ada satu pun manusia di bumi dapat menggambar sebuah garis lurus dipermukaan bumi antara dua wilayah yang begitu berjauhan, kecuali dengan bantuan peta yang sangat detail, yang sekarang dapat dibuat dengan adanya kapal terbang dan satelit, dan ilmu pengetahuan tentang garis bujur/garis lintang/ketinggian tanah dll. Dan Rasulullah SAW, 14 abad lalu, tidak menggunakan semua itu.
Subhanallah.
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
An Najm :3-4
http://www.blalang.com/dp/google-earth.php